Rabu, 09 Februari 2022

Perkembangan 5G


 

Tahun ini Teknologi internet 5G sudah tersedia di Tanah Air, tepatnya pada Mei 2021, setelah Telkomsel resmi menghadirkan jaringan generasi ke 5 di Indonesia.


Saat ini dunia, termasuk Indonesia, memasuki era 5G. Tapi apa sih sebenarnya 5G dan bagaimana sejarah jaringan seluler yang kita nikmati selama ini?

G pada 5G adalah generation atau generasi. 5G merupakan generasi kelima dari jaringan seluler, sebelum ini ada 4G, 3G, 2G dan 1G.


Setiap generasi teknologi jaringan menetapkan standar sinyal komunikasi untuk perangkat seluler saat itu sesuai pedoman yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU).


Karena semakin banyak orang mendapatkan akses ke perangkat seluler dan Internet of Things (IoT) terus berkembang, diperkirakan sebanyak 24 miliar perangkat akan membutuhkan dukungan jaringan seluler pada tahun 2024. Di situlah 5G hadir.


5G memberi operator lebih banyak opsi dalam penggunaan spektrum ketimbang 4G. Ada tiga opsi spektrum yang digunakan, yakni low-band, mid-band dan high band.


5G band rendah beroperasi pada frekuensi di bawah 1 GHz. Pita frekuensi ini digunakan untuk jaringan seluler dan TV, dapat menyediakan jangkauan yang luas, bahkan di lokasi pedesaan. Kecepatan dan latensi jaringan lebih baik daripada 4G, hanya saja kecepatan puncak sekitar 300Mbps.


Pindah ke spektrum 5G mid-band, berada di spektrum antara 1 GHz dan 6 GHz. Ini memberikan koneksi yang lebih cepat dan latensi yang lebih rendah daripada spektrum pita rendah.


Senin, 07 Februari 2022

Perkembangan 1G


 

Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Eropa pada tahun 1980. Jaringan 1G saat itu hanyalah sebuah gelombang analog radio sederhana, artinya jangkauan dari jaringan 1G ini sangat sempit dan masih belum bisa digunakan dalam skala luas seperti sekarang.

Generasi 1G memanfaatkan teknologi bernama FDMA atau Frequency Division Multiple Access. FDMA bisa membagi-bagi range frekuensi, sehingga pengguna bisa berbicara dengan pengguna lain di frekuensi tersendiri dan tidak bercampur dengan frekuensi lainnya.

Teknologi koneksi 1G kemudian disebut sebagai AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang hanya mendukung untuk komunikasi suara dengan kecepatan hingga 14,4 kbps. Tentu saja kecepatan ini sangat lambat dibandingkan dengan generasi selanjutnya. Jangkauannya juga sempit, mengingat 1G hanya memanfaatkan gelombang analog.

Jaringan 1G diakui pertama kali dimulai oleh Nippon telegraph pada tahun 1979. Kala itu, Jepang menjadi negara pertama yang memiliki jaringan 1G secara merata. Dengan menggunakan sistem analog, kecepatan yang dihasilkan oleh jaringan 1G maksimal hanya 2.4 kbps. Jaringan tersebut mampu digunakan untuk melakukan panggilan telepon. Namun, kualitas telepon yang dihasilkan sangat buruk dan bahkan mudah diretas hanya dengan pemindai radio. Peringkat yang digunakan untuk melakukan panggilan telepon juga jadi boros energi.

Perkembangan 2G

 


Terlepas dari banyaknya kekurangan 1G, jaringan pionir itu dapat bertahan cukup lama. Hingga pada tahun 1991, di mana jaringan 2G akhirnya pertama kali komersil di Finlandia. Jaringan yang telah mengandalkan teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) ini turut dilengkapi dengan berbagai penyempurnaan. Sudah menggunakan jaringan digital, serta bisa bertukar pesan teks dan bergambar(SMS/MMS). Jaringan 2G berevolusi menjadi 2.5G(GPRS) dan 2.75G(EDGE) denga kecepatan maksimal sampai 473 kbps.

Di era 2G pula lah masyarakat Indonesia bisa menikmati jaringan seluler secara bebas. Mungkin saja Anda juga sudah pernah merasakan era Nokia 3310 yang hanya memiliki layar monokrom kala itu.

Di akhir tahun 1990, teknologi 2G berubah menjadi 2.5G. Di era inilah teknologi EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) diperkenalkan kepada pengguna dengan kecepatan akses 384 Kbps. EDGE bahkan juga sudah mendukung pengiriman MMS (Multimedia Messaging Services).


Perkembangan 4G


 

4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa inggrisfourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telepon pintar dan laptop menggunakan modem USB

Mulanya, jaringan 4G pertama kali komersil di Norwegia pada akhir tahun 2009. Jaringan 4G sendiri merupakan generasi pertama yang menggunakan teknologi Long-Term Evolution (LTE). Secara teknis, teknologi ini mampu menghasilkan kecepatan unduh antara 10 Mbps hingga 1 Gbps.

Selain itu, jaringan seluler genari keempat ini turut menawarkan latensi yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan sedikitnya proses buffering, peningkatan pada kualitas suara, serta kualitas streaming dan kecepatan unduh yang lebih cepat. 4G juga dikenal sebagai jaringan seluler berbasis IP pertama di dunia, yang mampu mengakomodasi Quality of Service (QoS) serta akses broadband nirkabel pada Multimedia Messaging Service (MMS), percakapan video, TV seluler, konten HDTV, hingga Penyiaran Video Digital (DVB).


Perkembangan 3G

 



Jaringan 3G dikenalkan pada tahun 2001. Jaringan 3G menjadi awal mula internet dapat diakses melalui telepon genggam. Pada masa itu, Blackberry dan Apple adalah handphone dengan sejuta umat yang menjadi merek paling memanfaatkan teknologi ini. Diketahui, standar 3G menggunakan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) sebagai arsitektur jaringan intinya. Jaringan 3G menggabungkan aspek jaringan 2G dengan teknologi dan protokol baru untuk memberikan kecepatan data yang jauh lebih cepat.

Dengan menggunakan packet switching, teknologi asli ditingkatkan untuk memungkinkan kecepatan hingga 14 Mbps. Ini menggunakan Jaringan Nirkabel Wide Band yang meningkatkan kejelasan. Ini beroperasi pada kisaran 2100 MHz dan memiliki bandwidth 15-20 MHz.   Beberapa fitur utama dari 3G :

1. Kecepatan hingga 2 Mbps 

2. Peningkatan bandwidth dan kecepatan transfer data 

3. Kirim/terima pesan email berukuran besar Kapasitas besar

 4. dan kemampuan broadband.



Sayangnya, menurut info dari pemerintah, jaringan 3G akan dimatikan pada akhir 2022 atau awal 2023, selamat tinggal 3G.


USB type-C


 Apa kalian sudah tau apa itu USB type-C? singkatnya, ini adalah USB type-C adalah jenis USB yang sudah banyak dipakai oleh smartphone, walaupun memang masih banyak smartphone yang mengadopsi Micro USB. Tetapi,USB type-C lebih mudah dipakai karena bentuknya simetris dan bisa ditancapkan bolak-balik. Beda halnya dengan micro USB yang mesti ditancapkan dengan orientasi sesuai. USB Type-C mampu menyalurkan daya lebih besar, dan karena itu mampu mengisi baterai dengan lebih kencang pula, selain lebih cocok dengan standar fast-charging modern. USB type-C banyak dipakai karena kepraktisannya, lagipula, Model USB Type-C sendiri sudah mendukung teknologi USB hingga versi 3.1 Gen 2 yang dua kali lebih cepat dari USB versi 3.0. Di sektor output daya, USB Type-C output daya maksimalnya sebesar 20V dan 5A.  Perbedaan kapasitas penyaluran listrik ini tentu berdampak langsung ke kecepatan pengisian baterai perangkat lewat charger dan kabel.



Perbedaan Soft Case dan Hard Case Pada Smartphone

 





Casing adalah suatu hal yang sangat penting bagi smartphone. Aksesoris ini sangat penting dan berguna untuk melindungi smartphone dari goresan ataupun benturan. Dari banyaknya casing, ada 2 jenis casing yang sudah familiar dan sering dipakai, apa saja itu?


1. Soft Case



Sesuai dengan namanya, casing ini berbahan dasar soft atau lembut. Kelebihan dari casing ini adalah elastis dan tidak keras, casing ini juga menjadi pilihan banyak orang karena harganya yang lebih terjangkau dari hard case. Soft casing juga banyak dipakai sebagai aksesoris bawaan dalam paket pembelian smartphone. Tetapi, casing ini juga lebih mudah/cepat menguning  karena teksturnya yang elastis.


2. Hard Case




Selain soft case, hard case juga menjadi pilihan populer bagi banyak kalangan pengguna smartphone, memiliki tekstur yang keras, sangat memungkinkan smartphone memiliki perlindungan ekstra dari soft case. Harganya mungkin memang lebih mahal diatas soft case, tetapi dari kualitas bahan hard case bisa lebih mumpuni.























Selasa, 01 Februari 2022

Pentingnya Sebuah Dashcam


 



Mungkin dari kalian ada yang tidak tahu apa itu dashcam. Singkatnya, dashcam adalah sebuah kamera yang biasanya terpasang didalam mobil. Lalu, apa pentingnya dashcam?


Dashcam sangat penting karena ia bisa merekam banyak kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang perjalanan ketika kita sedang berkendara.


Pasti kalian pernah mengalami suatu hal yang tidak enak saat berkendara bukan? seperti tiba-tiba ada kecelakaan didepan kalian, atau kejadian buruk lainnya. Dengan dashcam kalian bisa merekam segala aktifitas berkendara kalian dan bisa dijadikan bukti juga. Atau, kalian mungkin pernah mengalami hal yang lucu atau mengasyikkan saat berkendara, ini bisa dijadikan memori dan kenang-kenangan kalian tanpa harus repot merekamnya lewat smartphone. Di luar negeri, dashcam juga sudah banyak dipakai bahkan dijadikan standar kendaraan roda empat atau lebih karena memang sepenting itu fungsinya. Pastinya kita tidak mau bukan mengalami hal yang tidak diinginkan seperti begal, menabrak orang, atau bahkan mobil kalian ditabrak/dirusak, dengan dashcam kalian bisa merekam kegiatan berkendara kalian juga dan satu hal yang, harga dashcam juga terjangkau kok. Jadi jangan lupakan dashcam yaa saat kalian punya kendaraan bermobil.


Perkembangan Sebuah Charger

 


Kalian pasti sudah tidak asing dengan yang namanya sebuah charger. Yapp, charger sangat tidak bisa dipisahkan, karena tanpa charger smartphone atau laptop kita pasti akan tidak bisa mengisi daya saat baterainya habis. Tapi tahukah kamu kalau charger sudah melewati berbagai macam perkembangan. Berikut beberapa perkembangan sebuah charger yang sudah saya rangkum.


1. Charger Konvensional




Pasti kalian tidak asing dengan bentuk charger ini. Charger ini adalah charger yang sering kita pakai, Walaupun dengan kecepatan charging yang berbeda-beda, benda ini tak luput dari pemakaian kita sehari-hari. Bahkan kalian pernah sharing charger ini ke teman atau keluarga kalian bukan?

2. Wireless Charger





Jika yang pertama adalah charger konvensional, maka yang kedua ini adalah wireless charger. Pasti sedikit dari kalian belum paham apa yang namanya wireless charger. Singkatnya, wireless charger adalah teknologi yang memungkinkan kita mencharging smartphone kita tanpa kabel. Pernahkah kamu kesulitan dengan kabel saat ingin mencharging  smartphone kamu, nahh wireless charger hadir untuk memberikan pengalaman charging yang pastinya lebih praktis. Tanpa kabel dan hanya meletakkan smartphone mu diatas wireless charger, smartphone mu akan bisa mencharge sendiri tanpa bantuan sebuah kabel. Tetapi teknologi ini masih sangat terbatas dan belum menjangkau semua smartphone. Kamu hanya bisa menikmati teknologi ini di smartphone kelas atas yang memiliki harga yang mahal.

Mengenal Bahasa Pemrograman C#

C# (dibaca see sharp) adalah bahasa pemrograman yang dibuat oleh Microsoft dan ditargetkan berjalan di atas platform .NET (dotnet).  Dotnet ...