Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Eropa pada tahun 1980. Jaringan 1G saat itu hanyalah sebuah gelombang analog radio sederhana, artinya jangkauan dari jaringan 1G ini sangat sempit dan masih belum bisa digunakan dalam skala luas seperti sekarang.
Generasi 1G memanfaatkan teknologi bernama FDMA atau Frequency Division Multiple Access. FDMA bisa membagi-bagi range frekuensi, sehingga pengguna bisa berbicara dengan pengguna lain di frekuensi tersendiri dan tidak bercampur dengan frekuensi lainnya.
Teknologi koneksi 1G kemudian disebut sebagai AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang hanya mendukung untuk komunikasi suara dengan kecepatan hingga 14,4 kbps. Tentu saja kecepatan ini sangat lambat dibandingkan dengan generasi selanjutnya. Jangkauannya juga sempit, mengingat 1G hanya memanfaatkan gelombang analog.
Jaringan 1G diakui pertama kali dimulai oleh Nippon telegraph pada tahun 1979. Kala itu, Jepang menjadi negara pertama yang memiliki jaringan 1G secara merata. Dengan menggunakan sistem analog, kecepatan yang dihasilkan oleh jaringan 1G maksimal hanya 2.4 kbps. Jaringan tersebut mampu digunakan untuk melakukan panggilan telepon. Namun, kualitas telepon yang dihasilkan sangat buruk dan bahkan mudah diretas hanya dengan pemindai radio. Peringkat yang digunakan untuk melakukan panggilan telepon juga jadi boros energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar